REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) akan mengucurkan kredit senilai Rp 2,3 triliun ke anggota grup Pondok Indah PT Antilope Madju Puri Indah. Pinjaman ini rencananya akan digunakan untuk membangun The Windsor Apartment.
Dukungan ini menjadi pembuktian BTN pembangunan proyek properti di luar program perumahan yang ditetapkan pemerintah selama ini.
''Ini komitmen kami untuk bekerja sama dengan pengembang besar selain perumahan. Ini sekaligus menjadi bukti kepada pengembang lain yang belum bekerja sama dengan kami,'' kata Direktur BTN Mansyur Nasution, akhir pekan lalu.
Pembangunan Tower I The Windsor yang memiliki 175 unit diprediksi membutuhkan biaya hingga Rp 712 miliar. Sementara untuk membangun 164 unit di Tower II dibutuhkan dana sekitar Rp 1,643 triliun.
Masyur Nasution bersama dua Direktur PT Antilope Madju Puri Indah Kenneth Suhadi Purnama dan Tjandra Gianto Halim menandatangani kerja sama kedua pihak, Jumat (19/9) lalu.
Kerja sama ini meliputi fasilitas pembiayaan kepada PT Antilope dan kredit kepemilikan apartemen (KPA) kepada masyarakat yang akan membeli unit apartemen The Windsor.
''Ini menjadi layanan one stop service yang kami berikan untuk PT Antilope dan para calon pembeli unit,'' kata Masyur. Diakuinya, BTN dapat memberikan pembiayaan sesuai jumlah, tempat dan waktu yang dibutuhkan perusahaan rekan dengan penawaran menarik.
Meski begitu, kerja sama ini tidak membuat BTN menggeser perannya mendukung program kepemilikan rumah oleh masyarakat. Hingga saat ini, BTN masih mendominasi pembiayaan perumahan rakyat dengan menguasai 95 persen pangsa pasar.