Ahad 21 Sep 2014 14:26 WIB

PNM Latih Usahawan di Cirebon

PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Foto: Republika /Yogi Ardhi
PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara berkesinambungan selalu melakukan pelatihan-pelatihan terhadap nasabahnya guna menyiapkan  pengusaha UMKM tangguh.

Kali ini PNM cabang Cirebon melalui klaster Rajagaluh melaksanakan Pengembangan Kapasitas Usaha. Tema yang diusung dalam palatihan tersebut yakni “Bersama PNM-ULaMM, Kita Jadikan Wirausaha Maju dan Berdaya Saing.” Menyambung tema yang diusung tersebut, dikarenakan saat ini pertumbuhan pelaku usaha mikro di wilayah Cirebon berkembang dengan pesat.

Arief Mulyadi, executive Vice President I PT Permodalan Nasional Madani (Persero), menjelaskan, kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMK) memerlukan dorongan dalam meningkatkan kompetensi agar mereka menjadi wirausahawan yang unggul dan  berdaya saing. Karena itu, PNM sebagai lembaga keuangan non-bank milik Negara berkewajiban untuk memberikan pelatihan dan pendampingan usaha untuk mewujudkannya.

“Program Pengembangan Kapasitas Usaha yang dilakukan oleh PNM seperti inilah yang menjadi pembeda dari lembaga pembiayaan lainnya, harapannya kedepan bisa mempercepat peningkatan kesejahteraan bisnis dari para pelaku UMKM di Indonesia”, ujar Arief, dalam siaran persnya kepada ROL, Ahad (21/9).

Pelatihan kali ini bertempat di salah satu restoran tradisional terkenal di kota Majalengka. Acara tersebut menarik perhatian khusus dari Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama – Kota Cirebon, Suardi Karyono.

           

Permasalahan utama, tambah Suardi, yang dihadapi oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara khusus adalah dari sisi manajemen dan pengembangan bisnisnya. Pelaku UMKM umumnya hanya fokus pada produksi dan terkadang faktor manajemen serta ide kreatif dalam mengembangankan bisnis kurang menjadi prioritas dalam rencana usaha yang dijalani.

Pemimpin PNM Cirebon, Bapak Budi Santosa mengungkapkan, melalui program ini diharapkan pelaku usaha UMKM wilayah Cirebon yang sudah menjadi nasabah PNM dan telah mendapatkan pelatihan-pelatihan serupa akan semakin siap menyambut persaingan dengan pengusaha sejenis secara lokal maupun cakupan yang lebih luas yaitu daerah hingga regional.

“Sejak mengawali kick off program PKU di wilayah Cirebon yang dimulai dari tahun 2013, berbagai macam pelatihan dengan berbagai macam tema pula telah dilakukan mengikuti karakteristik daerah sekitar. Cirebon yang memiliki lokasi strategis dan menjadi simpul pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah menstimuli perkembangan usaha mikro kecil (UMK) untuk terus tumbuh di daerah ini,” tambah Budi.

Tambahan informasi, hingga bulan Agustus 2014 besaran outstanding klaster Rajagaluh mencapai Rp 25,2 miliar dengan jumlah nasabah mencapai 717 nasabah pada bulan yang sama. Secara keseluruhan hingga Agustus 2014 PNM cabang Cirebon telah mencapai outstanding Rp 176.9 miliar naik sekitar 5.06% dari tahun sebelumnya pada bulan yang sama yang mencatatkan outstanding sebesar Rp 168,6 miliar. Adapun nasabah yang saat ini tercatat mencapai total 4.301 nasabah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement