Sabtu 13 Sep 2014 11:34 WIB

Neraca Perdagangan Kuartal III Diprediksi Berimbang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan memprediksi neraca perdagangan pada kuartal III posisinya berimbang. Alasannya neraca dipengaruhi kinerja ekspor-impor.

Pada September ini, permintaan impor cenderung turun. Tetapi, permintaan ekspor mengalami peningkatan.

Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi, mengatakan, prediksinya di akhir September ini, akan terjadi surplus. Surplus perdagangan juga terjadi pada Agustus kemarin. Jadi, surplus di dua bulan terakhir ini, untuk menambal defisit di April kemarin.

"Agustus, kita suprlus 125 juta dolar AS. Akhir bulan ini, prediksi surplusnya 100 juta dolar AS," ujar Lutfi, Sabtu (13/9).

Akan tetapi, lanjutnya, secara agregat sampai Juli kemarin perdagangan Indonesia defisit hingga satu miliar dolar AS. Jadi, untuk mengakumulasi apakah di kuartal III ini, Indonesia surplus atau defisit harus melihat sampai akhir September.

Lutfi menyontohkan, seperti permainan sepakbola, sampai detik terakhir masih bisa kebobolan. Namun, bisa juga berpeluangan menambah gol. Jadi, harus dilihat sampai akhir pertandingan.

Namun, pihaknya optimis sampai akhir September nanti, neraca perdagangan Indonesia akan surplus. Salah satu komoditas yang mampu mendongkrak neraca ini, yakni kelapa sawit. Komoditas ini, ditentukan oleh suplai dan //demand//. Peluang Indonesia cukup besar.

"Akhir September surplusnya 100 juta dolar AS. Kalaupun defisit tak jauh dari angka itu," ujar Lutfi. N Ita Nina Winarsih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement