REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan delegasi Mitsubishi Corporation di Strategic Building, kompleks Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/9).
Delegasi Mitshubishi dipimpin oleh honorary chairman senior advisor to the board Mikio Sasaki. Sementara SBY didampingi Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menperin MS Hidayat dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar.
Jubir kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjelaskan, Mitsubishi melaporkan, di bawah kepemimpinan SBY perusahaan asal negeri sakura itu memperoleh manfaat yang masif.
Terutama di investasi, perdagangan dan bidang lainnya. "Karena itu, mereka ingin mengucapkan terima kasih pada presiden," ujar Julian.
Menurut Julian, saat masih menjabat sebagai CEO Mitsubishi Corporation, Sasaki pernah berjanji kepada SBY untuk meningatkan investasi sebesar tiga kali lipat. Janji tersebut diucapkan kala SBY bertandang ke Tokyo pada 2006.
"Walau pun saat kunjungan SBY ke Tokyo, kita hanya mengharapkan investasi meningkat dua kali lipat. Sekarang, sebagaimana diketahui nilai investasinya melampaui tiga kali lipat dari yang mereka janjikan. Mereka ingin menyampaikan hal tersebut," ujar Julian.
Menperin MS Hidayat menambahkan, nilai investasi perusahaan asal negeri sakura itu secara kumulatif sejak 2006 telah mencapai sekitar 7 miliar dolar AS. Jumlah itu belum termasuk sejumlah proyek di berbagai sektor yang sedang dan akan berjalan.
Misalnya, menurut Hidayat, pembangunan pabrik smelter di Halmahera, Maluku Utara. Sebagai gambaran, Mitsubishi Corporation tergabung di bawah bendera PT Weda Bay Nickel.
Perusahaan tersebut berbasis tambang nikel dan dikuasai oleh korporasi asal Prancis Eramet Group dengan presentase kepemilikan saham sebesar 66,6 persen.
Disusul Mitsubishi Corporation 30 persen, perusahaan pelat merah dalam negeri yaitu PT Aneka Tambang 10 persen dan PAMCO 3,4 persen. "Masih lama selesainya. Sekarang proses konstruksi sedang berjalan," kata Hidayat.