REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Umum (BUS) Bank Syariah Mandiri (BSM) terus memperkuat bisnis gadai emas dan cicil emas yang terus tumbuh. Diantaranya menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri untuk mendorong pengembangan usaha perseroan.
Menurut Senior Executive Vice President Pembiayaan Ritel BSM, Edwin Dwidjajanto, omzet Gadai Emas BSM Januari sampai Juni 2014 (year to date) tumbuh sebesar Rp 1,7 triliun kini menjadi Rp 2,05 triliun dari jumlah semula yang hanya sebesar Rp 326,08 miliar.
Kemudian omzet gadai BSM dalam sebulan naik rata-rata sebesar 16,25 persen. Sementara bisnis cicil menunjukkan pertumbuhan dari Rp 69,13 miliar pada Januari 2014 menjadi Rp 76,93 miliar per Juni 2014 (year to date) atau naik 11,28 persen.
Untuk itu, BSM akan fokus menggarap segmen ritel dalam mengembangkan bisnis gadai dan cicil emas. Pasalnya, pangsa pasar pada segmen ini dinilai pihaknya masih terbuka dan memiliki potensi. ‘’BSM tetap menjaga pertumbuhan gadai dan cicil emas sesuai arahan regulator,’’ ujarnya di Jakarta, Senin (8/9).
Hal ini ditandai dengan jumlah nasabah cicil emas yang baru diperkenalkan pada tahun 2013 sudah mencapai lebih dari 5 ribu nasabah hingga Juni 2014. Kemudian jumlah nasabah gadai emas yang terus tumbuh 11 persen dalam kurun waktu Januari-Juni 2014 atau mencapai 40 ribu orang hingga Juni 2014.
Perkembangan gadai emas dan cicil emas itu juga mendorong peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income) BSM. Hingga Juni 2014, gadai dan cicil emas BSM menyumbang fee based income sebesar Rp 87,849 miliar.
“Jumlah itu merupakan penyumbang fee based income terbesar kedua bagi BSM setelah bisnis haji dan umrah,” katanya.
Sehingga untuk pengembangan bisnis Gadai Emas ini, BSM sejak tahun 2013 membuka konter layanan gadai yang bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pos Indonesia dan Bank Mandiri.
Saat ini, lanjut Edwin, BSM telah memiliki 320 Konter layanan gadai yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 kantor layanan merupakan hasil kerja sama dengan PT Pos Indonesia, enam kantor dengan Bank Mandiri, dan lima kantor bekerja sama dengan Bank Sinar Harapan Bali.
Pihaknya memastikan akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai institusi keuangan untuk mengembangkan bisnis gadai dan cicil emas ini. “Melalui kerja sama ini pula kami optimitis gadai dan cicil emas BSM dapat tumbuh 20 persen hingga akhir 2014,” ujarnya.