Ahad 07 Sep 2014 09:00 WIB

Banten Jadi Tujuan Investasi

Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah bersiap sebelum mengikuti sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Senin (1/9).
Foto: Antara/Vitalis Yogi Trisna
Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah bersiap sebelum mengikuti sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Senin (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG-- Plt Sekretaris Provinsi Banten Asmudji HW menyatakan daerah itu merupakan salah satu daerah tujuan investasi, baik nasional maupun asing.

"Banten menempati urutan dua-tiga nasional sebagai daerah tujuan investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN)," katanya di Pandeglang, Sabtu.

Tingginya minat investor menanamkan modalnya di Banten, kata dia, karena posisi daerah itu cukup strategis dengan dukungan infrastruktur memadai. Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, membuka diri bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk berbagai bidang, baik industri maupun pertanian dan lainnya.

"Kalau ada investor yang ingin berinvestasi pada bidang pertanian dan perkebunan akan kita arahkan ke Pandeglang dan Lebak," katanya.

Masuknya investasi, kata dia, selain akan mendorong perkembangan ekonomi daerah, juga menciptakan lapangan kerja. Nilai investasi di Provinsi Banten pada triwulan pertama (Januari-Maret 2014) untuk PMA 591,0 juta dolar AS dengan jumlah 194 proyek sedangkan PMDN dengan nilai investasi Rp372,3 miliar dengan jumlah 23 proyek.

Ia juga mengajak pemerintah kabupaten/kota di Banten untuk mendukung investasi, diantaranya dengan menciptakan suasana kondusif agar pengusaha aman berinvestasi. Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan siap membantu investor yang ingin berinvestasi di daerah tersebut, dan Pandeglang butuh pengusaha untuk mengelola berbagai potensi sumber daya alam yang ada.

"Bagi investor yang ingin berinvestasi kita terbuka dan siap membantu sesuai kewenangan daerah, seperti pengurusan perizinan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement