Jumat 05 Sep 2014 14:12 WIB

Pertamina: Menjual BBM Subsidi 'Ribet' dan Banyak Aturan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Persero, tak keberatan jika ada usulan pencabutan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM). Perseroan pelat merah itu justru senang jika tak menjual produk bersubsidi.

Pasalnya, menjual BBM bersubsidi ribet serta banyak aturan. Hal tersebut dikatakan Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina Persero, Suhartoko. Ia mengaku, jika ada usulan pencabutan subsidi BBM, Pertamina akan mendukung usulan tersebut.

"Kita fine-fine saja, kalau tak menjual BBM bersubsidi," ujarnya, kepada ROL, Jumat (5/9). Dia menyebutkan, menjual produk bersubsidi tidak terlalu menyenangkan. Karena, pengawasannya ketat dan aturannya sulit. Jika, ada penyelewengan, maka siap-siap berhadapan dengan hukum.

Karena itu, lanjutnya, bila ada usulan seperti yang disuarakan Ketum Kadin Suryo Bambang Sulisto, pihaknya sangat mendukung. Bila tak ada BBM bersubsidi, maka ruang gerak Pertamina dalam menjual BBM semakin leluasa. Sebab, pihaknya hanya menjual bahan bakar minyak dengan harga nonsubsidi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement