Selasa 02 Sep 2014 19:03 WIB

Kemenperin Dorong Terciptanya Desa Industri Mandiri

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Julkifli Marbun
Industri Kecil Menengah
Foto: Republika/ Wihdan
Industri Kecil Menengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian, mendorong terbentuknya desa industri mandiri. Pasalnya, potensi industri di perdesaan saat ini sangat besar. Akan tetapi, belum tergali secara maksimal. Karena itu, peran pemerintah sangat diperlukan supaya program ini bisa segera teralisasi.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Peridustrian, Eusi Saedah, mengatakan, saat ini pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) mengalami peningkatan. Prosentasenya sudah mencapai tujuh persen pada Juli lalu. Targetnya, sampai akhir tahun ini, grafik peningkatan IKM akan tembus minimalnya 7,3 persen.

"Tahun lalu saja, peningkatannya sampai 7,5 persen. Angka yang menggembirakan," ujarnya, disela-sela acara pembukaan pameran produk unggulan dari Jawa Timur, Selasa (2/9).

Dengan potensi yang cukup besar ini, lanjut dia, sudah saatnya Indonesia memiliki desa industri mandiri. Industri itu, bisa saja di sektor makanan (kuliner) dan fashion. Mengingat, peluang di dua sektor itu cukup menjanjikan.

Seperti pada pameran produk unggulan dari Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, lanjut Euis, para pelaku IKM menampilkan potensi dari wilayah masing-masing. Salah satunya, kerajinan batu dari Kabupaten Pacitan.

Tahun lalu, Pacitan menampilkan batik pace (mengkudu). Saat ini, berbeda. Yakni, menampilkan kerajinan dari batu. Seperti, tas dengan hiasan batu atau kerah baju yang berhiaskan batu. Sangat unik kerajinan ini.

Dengan pameran ini, setiap daerah bisa memerlihatkan potensinya. Potensi ini, tentunya harus mendapat perhatian pemerintah. Pihaknya berjanji, akan memberikan bantuan subsidi sebesar 50 persen, bagi daerah yang mampu mengembangkan potensinya. Bantuan tersebut, bisa berupa peralatan atau pembinaan SDM.

Sedangkan untuk wilayah di luar Jawa, bisa diberi akses guna memerluas sentra-sentra kelompok IKM. Sehingga, nantinya sentra IKM akan semakin banyak dan beraneka ragam.

"Program ini, memang perlu mendapat perhatian lintas kementerian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian, Hartono, mengatak, pameran produk unggulan Jatim itu berlangsung empat hari. Terhitung Selasa (2/9) sampai Sabtu (5/9). Adapun produk yang dipamerkan, seperti, kerajinan batik, kerajinan perak, kaligrafi, bordir, perhiasan, aksesoris, produk kulit dan makanan ringan.

"Semuanya, merupakan produk unggulan yang bernilai ekspor," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement