REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia memperkirakan inflasi bulan Agustus lebih rendah dari sebelumnya. Perkiraan ini dikaitkan dengan beberapa faktor inflasi yang dinilai terkendali. Dengan demikian inflasi year on year diperkirakan di bawah empat persen.
Deputi Bank Indonesia, Perry Warjito melihat adanya deflasi yang dihasilkan oleh tarif angkutan umum. Bahan makanan sebagai salah satu momok inflasi juga dapat dikendalikan. Kemudian permintaan domestik terlihat semakin membaik.
Pada bulan Juli 2014, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi sebesar 0,93 persen. Bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 1,94 persen. Sementara transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbang inflasi sekitar 0,88 persen.
"Core inflation masih sekitar 4,5 persen. Sehingga yang naik nanti adalah perbandingan food administered price bulan lalu yang dikaitkan dengan tarif angkutan. Bulan lalu kontribusi bahan makanan terhadap inflasi juga tidak terlalu tinggi, dan bulan ini bahan makan masih dapat dikendalikan," ujar Perry akhir pekan ini.