REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Produksi minyak rata-rata Pertamina EP Subang Field meningkat signifikan sejak dioperasikannya sumur Jati Asri 01 (JAS 01), di wilayah Asset 3 Subang Field. Subang Legal & Relation Assistant Manager Yosi Ardilla mengatakan sumur sedalam 2270 meter ini mampu meningkatkan produksi minyak di Field Subang dari rata-rata 1300 barrel minyak per hari (BOPD) menjadi 2000 BOPD. Selanjutnya, minyak ini dialirkan ke terminal Balongan.
Yosi menjelaskan beroperasinya JAS 01 sejak Juni lalu secara signifikan meningkatkan produksi minyak. Berdasarkan data Pertamina EP, produksi minyak dari bulan Januari hingga April 2014 menurun mulai dari 1576, 1497, 1373 dan 1225 BOPD. Pada bulan Mei, produksi mulai mengalami kenaikan menjadi 1333 dan 1601 BOPD di bulan Juni. Pada Juli dan Agustus (per tanggal 14) produksi minyak tercatat 2063 dan 2091 BPOD. "Sebelum ada sumur ini produksi hanya1200-1300 , setelah ni ditemukan produksi melonjak ke 2000-2100 an BOPD," ujar Yosi.
Meskipun sudah produksi pada bulan Juli, hingga saat ini belum diketahui secara pasti jumlah cadangan minyak yang ada di sumur tersebut. Saat ini, Pertamina EP masih melakukan studi untuk menghitung cadangan minyak yang ada. Rencananya, bulan Oktober studi ini kelar. Selama berproduksi dua bulan ini, sumur JAS01 rata-rata memproduksi 600-800 BPOD.
Yosi menuturkan produksi sumur JAS01 ini memiliki arti penting lantaran perusahaan terus dikejar target untuk meningkatkan produksi minyak. Hingga 25 Agustus lalu, produksi minyak rata-rata per hari year to date mencapai 1582 BOPD atau 98,9 persen dari target sebesar 1599 BOPD.
Saat ini, Asset 3 Subang Field memiliki sekitar 100-110 sumur yang separuhnya aktif. "Di bulan-bulan awal produksi kita rendah sehingga kita harus mengejar target untuk menambal kekurangan di awal tahun," katanya.