REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan induk Indosat, Ooredoo, berhasil menjaring hingga dilanggan satu juta orang dalam waktu kurang dari tiga pekan sejak pertama menghadirkan layanan telekomunikasinya di Myanmar.
Chairman Ooredoo Group Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al Thani dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa (26/8), mengatakan perusahaan mendapatkan permintaan yang luar biasa untuk layanan telepon dan internet seluler dimana masyarakat bahkan rela antri sepanjang malam demi kartu SIM Card dari Ooredoo. "Saya kagum dengan sambutan hangat yang kami terima dari rakyat Myanmar, dan kemauan keras mereka untuk meningkatkan kehidupan mereka dengan teknologi," katanya.
Pihaknya melihat besarnya potensi pertumbuhan telekomunikasi dan layanan data di Myanmar dimana banyak di antaranya adalah para pelanggan yang baru pertama kali menggunakan ponsel dan mengakses internet. Sheikh Abdullah mengungkapkan kegembiraannya atas tingginya minat, terutama dari mereka yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan memanfaatkan teknologi seluler dan akses ke internet.
Sementara itu, menanggapi pencapaian ini, President Director & CEO Indosat Alexander Rusli menyatakan pihaknya menyambut baik pencapaian Ooredoo Myanmar yang berhasil melayani 1 juta pelanggan hanya dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah mereka meluncurkan berbagai layanan telekomunikasinya. "Sebagai bagian anggota dari keluarga besar Ooredoo, kami akan terus mendukung Ooredoo Myanmar dalam meningkatkan dan memperluas cakupan layanan, termasuk dengan berbagai program roaming internasional dan tarif khusus FlatCall 01016 yang telah kami buka ke Myanmar," katanya.