Senin 25 Aug 2014 21:42 WIB

Pelindo III Tenau Kupang Bangun Tiga Tangki Penimbun BBM

Tangki timbun Pelabuhan Tenau Kupang
Foto: Humas Pelindo III
Tangki timbun Pelabuhan Tenau Kupang

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Selain menyediakan fasilitas pelabuhan dan sarana pendukungnya, PT Pelabuhan Indonesia III membangun tiga tangki penimbun bahan bakan minyak (BBM). Tangki tersebut dibangun di Pelabuhan Tenau  Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan tangki dilakukan dengan menggandeng PT Laban Raya Samodra. Kapasitas tiga tangki tersebut mampu menampung sebanyak 5.000 kilo liter (KL). Dengan hadirnya tangki penimbun itu, semua kapal tangker yang membongkar BBM di Pelabuhan Tenau, tidak lagi harus membongkar  berminggu-minggu. Prosesnya akan lebih cepat hanya memakan waktu  hitungan jam selesai.

Sebelum adanya tangki penimbun BBM, biasanya kapal tangker harus menyalurkan BBM dengan mobil tangki. Selanjutnya BBM  diangkut ke lokasi penampungan. Akibatnya,  membutuhkan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Proses yang lama itu mengganggu aktivitas kapal lainnya yang melakukan bongkar muat.

Karena itu, tak heran bila ada kapal lain yang segra bongkar muat, kapal tangker harus mengalah. Kapal harus lego jangkar dulu, sambil menunggu kapal  selesai bongkar-muat, baru merapat kembali di pelabuhan. Akibatnya, tak heran kapal tangker sering terkena demurrage, yang membuat biaya logistik tinggi.

"Karena suplai BBM itu membutuhkan waktu berhari-hari, akhirnya mereka harus memberikan kesempatan pada kapal lain untuk bongkar muat," kata General Manager (GM) Pelindo III Cabang Kupang, Hot Rodolf Marihot, baru-baru ini.

Namun, setelah tiga tangki hasil kerja bareng Pelindo III dengan PT Laban Raya Samodra ini rampung, pemandangan seperti itu tidak bakal dijumpai lagi. Begitu kapal tangker datang, BBM langsung dialihkan ke tangki timbun. Setelah itu baru diangkut dengan mobil tangki. "Kalau dari kapal dimasukkan mobil tangki, baru diangkut ke tempat tujuan, lalu kapan selesainya. Lagi pula, jumlah mobil tangki di sini sangat terbatas. Itu sistem kuno yang harus kita ubah," cerita Hot Rudolf Marihot.

Bahkan orang nomor satu di Pelindo Kupang ini  telah mengeluarkan edaran. Bongkar BBM tidak boleh lebih dari tiga hari. Sebab itu, PLN yang biasanya bongkar BBM untuk PLTD Tenau setiap bulannya, juga harus segera menyesuaikan dengan ketentuan baru tersebut. "Kami sudah menyedikan tangki. Sekarang tinggal konsumennya yang memanfaatkan sarana yang disediakan itu. Kami berupaya untuk melayani sebaik-baiknya kepada masyarakat," tutur Marihot.

Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto dalam siaran persnya kepada ROL, Senin (25/8), menambahkan, selain penyediaan fasilitas tangki tersebut, Pelindo III Cabang Tenau Kupang saat ini juga telah menyelesaikan pembangunan dermaga, dalam waktu dekat juga akan segera mengoperasikan dermaga baru, yang memiliki panjang 110 meter dari sisi luar dan 90 meter sisi dalam. Pembangunan dermaga tersebut menelan anggaran sekitar Rp 106 miliar.

 "Diharapkan penambahan dari Pelindo III ini menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan efisiensi biaya logistik. Khususnya pengiriman barang melalui moda transportasi laut dan mampu memacu pertumbuhan perekonomian kawasan timur khususnya Nusa Tenggara Timur”, ujar Edi.

Dermaga baru tersebut dirancang dapat melayani jenis kapal Bulk Carrier dengan ukuran maksimum 30 ribu DWT (untuk sisi depan dermaga), kapal Long Supply Vessel dengan ukuran maksimum 20 ribu DWT (untuk sisi belakang dermaga), dan kapal Bungkering Barge dengan ukuran maksimum 5.000 DWT (untuk sisi kiri dermaga).

Pembangunan dermaga baru itu, kata Edi, untuk merespon kerja sama antara PT Pelindo III dengan PT Saipem terkait dengan aktivitas offshore logistic base. "Lewat peningkatan struktur dermaga Pelabuhan Tenau, kami prediksi akan meningkatkan potensi call kapal PT Saipem sebanyak 683 call per tahun dengan minimum throughput bongkar-muat pipa offshore sebesar 1.228.800 ton per tahun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement