Selasa 19 Aug 2014 16:05 WIB

Saham IPO Bakal Bisa Dibeli di ATM

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Seorang melintas di depan layar Grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Prayogi/Republika
Seorang melintas di depan layar Grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berencana memperdalam pasar modal Indonesia dan meningkatkan jumlah investor domestik. Antara lain, dengan memudahkan pemesanan saham dari calon emiten yang akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

"Ke depan, kami ingin investor bisa membeli saham IPO melalui ATM," kata Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi, Selasa (19/8).

Selama ini, proses penjatahan mewajibkan calon investor mendatangi sekuritas yang menjadi pelaksana emisi efek emiten. Sekuritas ini belum tentu memiliki kantor di seluruh provinsi di Indonesia. 

Hal ini yang membuat KSEI perlu mengembangkan infrastruktur untuk memudahkan investor mengakses instrumen pasar modal. "Jadi tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk investasi," kata Heri.

Selain melalui ATM, investor juga akan dimudahkan melakukan pemesanan saham IPO melalui internet dan mobile banking. Investor juga dapat mengecek proses pemesanan dan jumlah saham yang dibeli dan dimiliki.

Heri menambahkan, pemesanan saham melalui ATM ini belum dapat diimplementasikan dalam waktu dekat. Karena KSEI masih melakukan persiapan pengembangan infrastruktur dasar hingga 2018. 

Sistem yang tengah dikembangkan antara lain sistem C-BEST, Single Investor ID (SID), dan jaringan perbankan seperti yang telah dilakukan antara KSEI dengan Bank Permata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement