Jumat 15 Aug 2014 16:51 WIB

SBY: Bersifat Acuan, RAPBN 2015 Berikan Ruang Gerak Pemerintah Baru

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Esthi Maharani
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Foto: antara
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan pemerintah baru mempunyai cukup ruang dan waktu untuk perbaikan anggaran. Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2015 yang disusun pemerintahan transisi masih bersifat acuan.

RAPBN tersebut menurut Presiden hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah baru nantinya dapat memasukkan berbagai program yang direncanakan 5 tahun  mendatang.

"Saya berharap, langkah ini dapat memberikan ruang gerak yang luas bagi pemerintah baru, untuk melaksanakan program-program kerja yang direncanakan," katanya, Jumat (16/8).

Setelah tanggal 20 Oktober mendatang, ia yakin pemerintah baru akan memiliki ruang dan waktu yang cukup untuk memperbaiki anggaran dan memasukkan berbagai program yang akan dilaksanakan 5 tahun mendatang.

Diingatkannya, Indonesia tak boleh lengah karena tantangan di masa depan masih ada.

"Seperti krisis ekonomi global dan bencana alam di dalam negeri yang tak kunjung henti," katanya.

Presiden menambahkan indikator-indikator ekonomi menunjukkan kesejahteraan rakyat meningkat, secara kuantitas dan kualitas. Dibandingkan tahun 2004, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat 5,0 persen dan terjaga pada kisaran rerata 5,8 persen dalam periode 2005-2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement