REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan melihat investor harus hati-hati menanggapi kondisi terakhir Argentina.
Ia berharap default (gagal bayar) utang yang terjadi di Argentina tidak berdampak signifikan pada negara berkembang, termasuk Indonesia. "Seharusnya investor tidak main hantam," katanya, kemarin.
Sejauh ini kondisi Argentina tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Indonesia. Walaupun sempat terjadi pelemahan rupiah, namun nilainya tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, Kemenkeu akan terus melakukan pemantauan.
"Sementara tidak apa-apa, stabil saja, termasuk pada surat negara dan rupiah. Dolar AS turun naik biasa tapi tidak terlalu tinggi," kata Robert.