Kamis 07 Aug 2014 15:46 WIB

Kisruh Pertamina dan PLN Soal Solar Segera Berakhir

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Esthi Maharani
Salah satu Gardu Induk PLN.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Salah satu Gardu Induk PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh bisnis solar PT Pertamina (Persero) dengan PT PLN akan segera berakhir. Sebab, keduanya akan menyepakati harga baru untuk bbm jenis solar.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, kisruh antara kedua perusahaan pelat merah itu telah menemui jalan keluar.

''Kesepakatan harga baru jadi ditegaskan dalam surat satu dua hari ini,'' kata dia seusai rapat dengan PLN dan Wakil Menteri ESDM di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/8).

Pihaknya, kata Hanung, menyerahkan masalah skema pembayaran kepada PT PLN. Hal terpenting, adanya surat kesepakatan tarif baru yang tidak merugikan Pertamina. Perusahaan energi itu tidak akan mematok tarif terlalu tinggi.

''Asal tidak rugi,'' jelas dia.

Hanung menerangkan, masalah tarif baru belum bisa diungkapkan. Alasannya, masih didiskusikan.

PT Pertamina mengaku merugi 45 juta dolar AS karena bisnis solar dengan PLN. Perusahaan pelat merah itu pun menghentikan 50 persen pasokan solar ke pembangkit listrik karena PLN dianggap mangkir dari persetujuan tarif baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement