Jumat 01 Aug 2014 15:00 WIB

Manufaktur Cina Tumbuh Lebih Tinggi dari Perkiraan

Rep: Elba Damhuri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Economic Times
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perekonomian China memang diperkirakan bakal melambat hingga 2015 mendatang dibandingkan tahun lalu. Namun, sektor manufaktur China menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi pada Juli 2014 ini, melebihi ekspektasi pemerintah.

Bergairahnya sektor manufaktur ini bisa dilihat dari survei due lembaga ekonomi China dalam Purchasing Managers Index (PMI). Lembaga resmi PMI milik Pemerintah China mencatat kenaikan PMI tertinggi dalam 27 bulan ini di angka 51,7.

"Padahal pemerintah menargetkan indeks ini hanya 51,4," demikian pernyataan resmi survei PMI pemerintah seperti dikutip Reuters, Jumat (1/8).

Kenaikan PMI ini terjadi di tengah rebalancing perekonomian China dan rencana reformasi struktural untuk menciptakan ekonomi yang tumbuh berkesinambungan.

Survei PMI lainnya diterbitkan HSBC/Markit dengan hasil 51,7. Ini merupakan angka tertinggi dalam 18 bulan terahir versi lembaga keuangan global ini.

PMI merupakan indikator sehat tidaknya perekonomian sektor manufaktur. Indeks ini ditandai dengan naiknya permintaan penjualan, bertambahnya level inventaris, kenaikan produksi, pengiriman, dan main baiknya lingkungan kepegawaian.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu ini 7,5 persen pada 2014. Angka ini tercatat lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 7,7 persen.

Agenda reformasi dan rebalancing perekonomian China akan memberikan dampak perlambatan lebih lanjut. Menurut IMF, pada 2015, ekonomi China tumbuh tidak lebih dari 7 persen, bahkan bisa lebih rendah dari itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement