Rabu 16 Jul 2014 07:35 WIB

Ini Alasan BTPN Syariah Dioperasikan

Bank BTPN Syariah
Foto: ekonomisyariah.info
Bank BTPN Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah resmi beroperasi setelah pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah BTPN menjadi Bank Umum Syariah, dan konversi hasil akusisi dengan Bank Sahabat Purba Danarta (BPSD).

Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal mengatakan BTPN Syariah resmi beroperasi dan berdiri sebagai entitas baru, setelah pemisahan dan konversi mendapat izin pada Senin (14/7).

"Setelah melalui proses akuisisi yang luar biasa. Kami juga berkonsultasi dengan erat, dengan Otoritas Jasa Keuangan, akhirnya mendapat izin konversi dan spin off kemarin (14/7). Unit Usaha Syariah (UUS) telah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dan mulai beroperasi," kata Anika di Jakarta, Selasa (15/7).

Anika mengatakan pendirian Bank Umum Syariah ini dilakukan untuk pengembangan bisnis, dengan fokus pada pelayanan dan pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro dan kecil, termasuk segmen yang mereka fokuskan yakni pra-sejahtera produktif (mass market).

Menurut Anika, BTPN Syariah memiliki visi untuk memberikan akses keuangan inklusif. Entitas baru ini, kata dia, diharapkan dapat memfasilitasi akses keuangan untuk segmen tunas usaha rakyat.

"Tujuannya memberdayakan jutaan keluarga pra atau cukup sejahtera meraih kehidupan yang lebih baik dengan membangun empat perilaku kunci," kata Anika.

Dia menjelaskan proses konversi BPSD ke syariah, dan spin off UUS menjadi BUS memang harus dilakukan, baik karena tuntutan regulasi dan juga untuk menggarap peluang bisnis di segmen pra-sejahtera produktif, dengan produk syariah.

Dirketur Utama BTPN Syariah Harry AS Sukardis menambahkan dalam waktu ke depan, pihaknya belum berpikir untuk memperluas segmen. Menurut dia, pangsa pasar di sektor perbankan untuk kelas pra-sejahtera produktif masih sangat besar.

Dia mengatakan, target perusahaan, masih ingin melakukan konsolidasi internal dan memperkuat cakupan segmen pasar, termasuk konsolidiasi pembenahan organisasi setelah proses akusisi. Saat masih menjadi UUS BTPN, aset UUS BTPN sebesar Rp 2,2 triliun per kuartal I 2014, atau tumbuh 122,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement