REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar merespons sentimen positif hasil hitung cepat mayoritas lembaga survei yang menyebutkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul, kata ekonom dari Universitas Gadjah Mada Tony Prasetyantono.
"Pasar meyakini Jokowi-JK menang dan langsung merespons positif dengan 'capital inflow' (arus modal masuk) tadi pagi (10/7) senilai Rp1,8 triliun, sehingga membuat rupiah dan IHSG menguat drastis," kata Tony di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, selama ini Jokowi dinilai oleh pelaku pasar memiliki kebijakan yang pro pasar, dan diyakini akan memberikan kesempatan luas bagi investasi.
Namun demikian, ia mengatakan sentimen positif tersebut masih belum optimal, sebab masih adanya klaim pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang juga mengklaim kemenangan.
"Namun, pasar mengetahui bahwa klaim tersebut bersifat sementara karena tidak didukung oleh lembaga survei yang kredibel dalam menyajikan hasil 'quick count'," kata Tony yang juga Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM ini.
Selanjutnya, menurut dia, pasar juga akan memberikan respons sentimen positif secara "full speed" jika pemenang sudah definitif diumumkan KPU pada 22 Juli mendatang.
"Sekarang bisa dikatakan masih terjadi "wait and see" di kalangan investor, mereka memang mulai mengalir masuk, namun belum dengan kekuatan penuh sembari menunggu perkembangan," kata Tony.