Kamis 10 Jul 2014 23:05 WIB

Bank Muamalat Optimistis Capai Pertumbuhan 30 Persen

Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Muamalat, Jakarta, Senin (6/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Muamalat, Jakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat optimis mencapai pertumbuhan sebesar 30 persen pada akhir 2014 di tengah suku bunga acuan Bank Indonesia yang mencapai 7,5 persen.

"Insya Allah target-target kami terpenuhi pada akhir tahun. Kami optimis penyaluran bisa sesuai harapan dan kami optimis tumbuh 30 persen," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Meitra Nino Sari di Jakarta, Kamis.

Nino mengatakan, suku bunga acuan BI yang dipertahankan pada 7,5 persen bisa berpengaruh terhadap melambatnya penyaluran kredit.

Namun, lanjutnya, bagi Bank Muamalat, Kredit Perumahan Rakyat (KPR) masih menjadi motor pertumbuhan kredit pada semester satu 2014, sehingga mendapatkan porsi yang lebih besar dibanding pembiayaan lainnya.

"Pada semester satu, pertumbuhan pembiayaan mencapai 15-20 persen. Kami punya CAR (rasio kecukupan modal) yang cukup sehat, sekarang di level 17 persen, yang kami menunggu untuk dicairkan," kata Nino.

Nino menambahkan bahwa Pemilihan Presiden 2014 yang baru saja diselenggarakan diprediksi dapat mempengaruhi melambatnya pertumbuhan.

"Setelah pemilu, kami juga melihat mood dari publik seperti apa, kalau mood bagud dan investor kepercayaannya tinggi, maka pertumbuhan tidak melambat," ujar Nino.

Tapi, tambahnya, apabila tingkat kepercayaan investor tidak tinggi, maka bisa memperlambat laju pertumbuhan perbankan.

Apabila terjadi demikian, Nino mengatakan bahwa pertumbuhan Bank Muamalat diprediksi tidak mencapai 30 persen, namun tetap lebih tinggi dari bank konvensional.

"Kalau kondisinya demikian, pertumbuhan tidak bisa di 30 persen, mungkin 20-30 persen, tapi kami percaya diri bisa lebih tinggi dibandin perbankan konvensional," kata Nino.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement