Rabu 09 Jul 2014 00:25 WIB

Pertamina Pertahankan Posisi Dalam Fortune Global 500

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Hazliansyah
  Truk tangki berjejer melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (23/12).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Truk tangki berjejer melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (23/12). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mempertahankan posisi dalam jajaran perusahaan terbesar dunia, Fortune Global 500 2014.

Prestasi ini seiring dengan meningkatkannya kinerja di tengah persaingan yang semakin ketat yang tercermin pada perolehan pendapatan dan laba bersih pada 2013 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Bertahannya Pertamina ke dalam jajaran Global Fortune 500 ini merupakan penghargaan yang tinggi dari dunia internasional terhadap kinerja Pertamina yang dari tahun ke tahun semakin baik di tengah tingginya tingkat persaingan global saat ini,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7).

Pemeringkatan Fortune Global 500 2014 didasarkan pada total pendapatan yang diperoleh perusahaan selama tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2013 dan telah mempublikasikan Laporan Keuangan yang telah teraudit sebelum 31 Maret.

Ali mengungkapkan pada tahun fiskal 2013, Pertamina berhasil membukukan total pendapatan sebesar 71,1 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan 2012 yang mencapai 70,9 miliar dolar AS. Laba bersih pada 2013 meningkat 11 persen menjadi 3,07 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya 2,77 miliar dolar AS, kendati masih mengalami rugi sebesar Rp 5,7 triliun pada bisnis LPG non subsidi 12kg.

Dengan pencapaian ini maka Pertamina berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang positif dalam lima tahun terakhir, dimana laba bersih perusahaan meningkat hampir 97 persen dibandingkan laba pada 2009 yang tercatat sebesar 1,55 miliar dolar AS dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Di tengah kecenderungan penurunan produksi minyak nasional, dengan aspirasi Aggressive Upstream, produksi migas Pertamina pada 2013 justru meningkat menjadi 465.220 boepd jika dibandingkan dengan capaian 2012 sebesar 461.630 boepd.

Dengan peningkatan tersebut, Pertamina secara total telah tercatat sebagai produsen migas terbesar di Indonesia. Pada 2013, realisasi produksi panas bumi mencapai 21,73 juta ton atau naik 38,5 persen dibandingkan 2012 yang hanya mencapai 15,69 juta ton.

Produksi tersebut diperkirakan terus meningkat di masa mendatang seiring dengan target peningkatan kapasitas produksi sedikitnya 800 MW pada 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement