Selasa 08 Jul 2014 16:41 WIB

Rencana Pemegang Saham Lokal Bank Muamalat Patut didukung

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Muamalat, Jakarta, Senin (6/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Muamalat, Jakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pemegang saham Bank Muamalat Indonesia, Iskandar Zulkarnain, berharap para tokoh pendiri bank terebut untuk segera bertindak. Khususnya dengan mendorong penambahan setoran modal pemegang saham lokal sebesar 10 persen.

Hal ini dilakukan agar pemegang saham lokal bisa kembali bersuara dalam mengendalikan serta mengawasi pengoperasian BMI. Serta menjaga visi misi awal pendirian bank syariah pertama di Indonesia ini.

Mantan Direktur Utama BMI, Riawan Amin mengatakan inisiatif tersebut sangat strategis dan penting untuk memastikan kemurnian misi Pendirian dan kemurnian tata kelola. Selain itu juga menjaga branding syariah yang dulu dengan susah payah dibangun.

Dihubungi terpisah, mantan Dirut BMI, Arviyan Arifin tak bisa berkomentar banyak terkait opini Iskandar Zulkarnain. Hanya saja ia mengatakan rencana tersebut sesuai dengan keinginan regulator agar kepemilikan asing berkurang di industri perbankan nasional.

Tak heran menurut dia, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merevisi angka kepemilikan asing maksimal 40 persen. ''Saya rasa itu keputusan yang tepat dan sesuai dengan rencana regulator,'' tutur dia kepada ROL baru-baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement