REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 berada pada kisaran 5,3 persen, yang didukung oleh membaiknya konsumsi rumah tangga. "Mudah-mudahan bisa di atas 5,2 persen, prediksi saya 5,3 persen, karena konsumsinya lebih kuat akibat pemilu," katanya di Jakarta, Kamis (3/7).
Menkeu memprediksi ekonomi akan tumbuh sedikit lebih baik pada triwulan II karena ada perbaikan kinerja sektor ekspor meskipun tidak terlalu signifikan. "Ekspor sedikit lebih baik karena Eropa membaik, tapi Jepang dan Tiongkok relatif stagnan, bahkan cenderung turun. Jadi ada perbaikan tapi tidak signifikan," katanya.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2014 hanya mencapai 5,21 persen, atau cenderung melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2013 yang tercatat sebesar 5,78 persen. Pemerintah menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi 2014 dalam APBN-Perubahan sebesar 5,5 persen.
Pemerintah memberikan kisaran asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2015 sebesar 5,5 - 6,0 persen, dengan perkiraan kondisi perekonomian global tahun depan membaik, yang akan memperbaiki kinerja ekspor nasional dan memberikan kepercayaan atas peluang investasi di Indonesia.
Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan rancangan teknokratif RPJMN 2015-2019, dengan sasaran utama Indonesia terbebas dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) dan menjadi negara maju dengan target pertumbuhan ekonomi 6-8 persen per tahun.