Selasa 01 Jul 2014 17:13 WIB

Gas Tangguh Akan Direnegosiasi Pada 2018

Gas Tangguh
Gas Tangguh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga jual gas alam cair (LNG) Tangguh, Papua Barat, ke Fujian, RRT akan direnegosiasi pada 2018. Pemerintah telah berhasil mendongkrak harga gas dari 3,3 dollar AS per MMBTU ke 8 dollar AS per MMBTU melalui renegosiasi yang panjang.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, sesuai kontrak harga LNG Tangguh ke Fujian bisa dilakukan renegosiasi setiap empat tahun sekali.

"Kami harapkan harganya bisa lebih tinggi lagi dari sekarang," katanya, Selasa (1/7).

Ia mengatakan harga baru sebesar 8 dollar AS per MMBT sesuai amandemen kontrak yang ditandatangani di Beijing, RRT, pada 20 Juni 2014. Harga tersebut akan berlaku mulai pengapalan 1 Juli 2014.

Dikatakannya, amandemen kontrak yang berhasil ‘memaksa’ pemerintah RRT menyetujui harga jual baru ini sudah dilakukan dalam waktu yang panjang, dimulai dari pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden RRT Hu Jiantao pada 2008 lalu.

Jero Wacik menjelaskan, kesepakatan yang dicapai adalah harga tidak dipatok lagi pada JCC tertentu atau dilepas sesuai harga pasar.

Rumusan yang dipakai adalah 0,065 JCC+1,5 untuk 2014. Sementara pada 2015, berubah menjadi 0,09 JCC+1,3, 2016 menjadi 0,105JCC+1,5 JCC, dan 2017 menjadi 0,11JCC+2,3.

“Dengan asumsi harga JCC 100 dolar AS per barel, maka harga gas ke Fujian menjadi delapan dolar/MMBTU pada 2014, lalu 10,3 dolar pada 2015, 12 dolar pada 2016, dan 13,3 dolar pada 2017,” kata Jero Wacik.

Ia menyebutkan, harga yang berlaku mulai 2018 hingga akhir kontrak pada 2034 akan memakai formula 2017. Namun harga ini bisa berubah setelah 2018 tergantung hasil renegosiasi nanti.

Dengan hasil kesepakatan 20 Juni tersebut, maka harga rata-rata LNG ke Fujian antara 2014-2034 menjadi 12,8 dolar/MMBTU. Sementara, penerimaan negara akan meningkat dari sebelumnya hanya 5,8 miliar dolar AS menjadi 20,9 miliar dolar sampai 2034,” papar Jero Wacik.

Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM JeroWacik  juga mengatakan, pemerintah  sedang merenegosiasi harga Tangguh ke Korea Selatan.

"Sudah hampir berhasil. Dalam dua minggu ke depan, akan kami umumkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement