REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan Adira Finance berencana untuk menerbitkan sukuk di Malaysia tahun ini. Anak usaha PT Bank Danamon, Tbk itu melihat adanya peluang yang baik pada tahun ini.
"Kita sedang bicara dengan underwriter di sana," ujar CEO Adira Finance Willy Suwandi Dharma usai acara Paparan perkembangan bisnis Danamon Syariah, Adira Finance dan Adira Insurance, Senin (30/6).
Ia mengatakan, peluang untuk mengeluarkan sukuk di Malaysia dilihat dari jumlah atau kebutuhan likuiditas dan rate. Menurut dia, rate di Malaysia biasanya kompetitif. "Saya belum bisa bilang rate lebih mahal atau lebih murah, tapi mereka menawarkan," ujarnya.
Sukuk yang akan dikeluarkan tersebut berdenominasi ringgit. Willy mengatakan, dana yang didapat dari penerbitan sukuk itu akan di-swap. Namun, ia belum dapat menyebutkan berapa jumlah obligasi yang akan dikeluarkan.
Willy berharap, obligasi sukuk ini diterbitkan tanpa menggunakan underlying. "Maksudnya, kita set dulu baru kita cover dengan aset-aset yang sudah dibiayai oleh obligasi ini," ujarnya. Kemudian, dana yang didapat dari sukuk ini akan digunakan oleh pendanaan.
Kebutuhan pendanaan pembiayaan syariah untuk tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Willy mengatakan, untuk menutupinya, Adira Finance membutuhkan tambahan sekitar Rp 500 miliar. "Bisa dipenuhi sebagian saja oleh sukuk," ujarnya.