REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Republik Armenia tengah mengkaji potensi kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri.
"Ini juga menjadi pertanyaan buat kami, apa yang bisa kami jajaki di Kalbar," kata Duta Besar Armenia berkuasa penuh untuk Indonesia, Anna Aghadjanian di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, di Armenia mempunyai sejumlah sektor yang jadi penopang ekonomi negara yang terletak di kawasan Eropa Timur itu yakni teknologi informasi, tambang, pertanian dan wisata.
Ia melanjutkan, wisata merupakan salah satu peluang yang dapat dijajaki antara Indonesia dan Armenia, khususnya di Kalbar. Namun ia mengakui selama ini Bali lebih dikenal dibanding Indonesia secara keseluruhan. Terkait hal itu, kerja sama di bidang pariwisata akan ditingkatkan.
Ia mencontohkan seperti menggandeng perusahaan penerbangan untuk mempermudah akses dari dan ke Armenia maupun Indonesia.
"Sekaligus mengenalkan bahwa Indonesia tidak hanya Bali," kata Anna yang baru mewakili negaranya di Indonesia sejak Januari lalu.
Gubernur Kalbar Cornelis menuturkan, banyak potensi dari kawasan Eropa Timur dan Tengah yang belum digali. "Belum dilirik untuk menjual produk ke sana," kata Cornelis.
Malahan, lanjut dia, Indonesia dibanjiri produk-produk asal Tiongkok. Pemprov Kalbar, kata Cornelis, siap untuk memfasilitasi pengusaha dalam menggarap pangsa pasar masing-masing.
"Kita tidak bisa terlalu mengharapkan Eropa Barat, karena hampir bangkrut. Sedangkan di Eropa Tengah dan Timur, sekarang tengah tumbuh dan banyak orang-orang kaya di sana yang mengelola tambang," ujar Cornelis.
Ia berharap, duta besar Indonesia di negara-negara tersebut juga membuka peluang pasar pagi pengusaha daerah termasuk Kalbar.