Jumat 13 Jun 2014 14:09 WIB

BI Prediksikan Neraca Perdagangan Mei Surplus

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan Mei diprediksikan surplus. Namun, hal tersebut belum dapat menahan tekanan terhadap transaksi berjalan kuartal II yang secara musimannya selalu mengalami defisit lebih besar.

"Kalau di bulan Mei kelihatannya kondisinya sampai dengan terakhir bisa kembali surplus," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo, Jumat (13/6). Surplusnya neraca perdagangan, menurut dia, disebabkan oleh ekspor nonmigas dan nonmineral yang cukup baik.

Agus mengatakan, peningkatan ekspor harus terus dilakukan. Caranya yaitu dengan melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Data neraca perdagangan Mei belum dapat menahan tekanan terhadap defisit transaksi berjalan kuartal II.

Agus menuturkan lebih jauh, ekspor masih cenderung tertekan karena permintaan terhadap komoditas-komoditas utama Indonesia, seperti kelapa sawit dan batu bara, mengalami penurunan. "Batu bara memang karena permintaan yang rendah. Kalau kelapa sawit lebih musiman," ujarnya.

Pelarangan ekspor mineral juga cukup memberikan dampak pada neraca perdagangan. "Mineral yang sekarang ini belum terlihat ekspor yang berarti membuat tekanan pada ekspor Indonesia," ujarnya. Agus berharap pembicaraan terkait renegosiasi mineral di Kementerian terkait dapat memberikan kemajuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement