Rabu 04 Jun 2014 12:41 WIB

Premi Allianz Life Syariah Tumbuh 10 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Allianz
Foto: ap
Allianz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allianz Life Syariah membukukan premi bruto sepanjang 2013 sebesar Rp 569,2 miliar. Nilai itu tumbuh 9,6 persen bila dibandingkan dengan perolehan premi bruto sepanjang 2012.

"Industri asuransi menghadapi tantangan sepanjang tahun lalu. Sebagian besar industri asuransi tidak mengalami pertumbuhan secara signifikan," kata Sharia Business Manager Allianz Life Syariah Abdul Chalik di Jakarta, Rabu (4/6).

Kontribusi terbesar pendapatan premi bruto Allianz berasal dari jalur distribusi keagenan, yaitu sebesar 87 persen. Jalur bancassurance mengalami peningkatan sebesar 39 persen menjadi Rp 65,2 miliar.

Dana tabarru Allianz Syariah sepanjang 2013 mencapai Rp 108,94 miliar. Nilai ini tumbuh cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 76,84 miliar.

Surplus underwriting dana tabarru tumbuh 137 persen menjadi Rp 79,85 miliar. Klaim yang dibayarkan perseroan mengalami peningkatan dari Rp 47,5 miliar menjadi Rp 54,37 miliar "Kami pastikan klaim yang dibayarkan adalah klaim yang layak bayar," kata Chalik.

Risk based capital (RBC) tabarru sepanjang 2013 mencapai 314 persen. Chalik mengatakan, RBC asuransi konvensional berbeda dengan syariah yang risikonya lebih kecil. 

Perhitungan RBC di konvensional memasukkan seluruh kekayaan perusahaan karena perseroan asuransi bersikap sebagai penanggung risiko. Sedangkan RBC di asuransi syariah berasal dari dana tabarru sehingga risikonya lebih kecil.

Total pendapatan perusahaan sampai akhir 2013 mencapai Rp 262,1 miliar. Perseroan berhasil menekan beban komisi sehingga total beban tahun lalu lebih kecil dibandingkan 2012. Dengan begitu, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 26,3 miliar atau tumbuh lebih dari 450 persen dibandingkan laba 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement