Rabu 28 May 2014 19:19 WIB

Pasokan Daging Sapi Selama Ramadhan Aman

Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa pasokan untuk daging sapi khususnya dalam menyambut Bulan Ramadhan terjamin, dimana kurang lebih sebanyak 170.000 ekor sapi akan dipotong untuk periode Juni-Juli 2014.

"Yang direncanakan dipotong pada Juni dan awal Juli 2014 untuk memasuki Ramadhan kurang lebih sebanyak 170.000 ekor sapi atau setara dengan 27.000 ton daging," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Rabu (28/5).

Bayu menjelaskan hingga saat ini sapi yang tersedia di rumah-rumah penggemukan tercatat kurang lebih sebanyak 162.500 ekor dan akan mengalami penambahan pasokan pada Juni 2014 sebanyak 104.000 ekor. Ia mengatakan kebutuhan daging sapi nasional tiap bulan kurang lebih sebanyak 40.000 ton, yang biasanya dipenuhi dari sapi lokal sebanyak 60 persen atau sekitar 24.000 ton dan 16.000 sisanya akan dipenuhi dari impor.

"Jadi sebanyak 27.000 ton daging yang akan dipasok untuk Juni-Juli itu kurang lebih sudah cukup memadai, bahkan dengan mengantisipasi kebutuhan tambahan konsumsi," ujar Bayu.

Ia menambahkan, tambahan untuk konsumsi tersebut diperkirakan mencapai 30-40 persen khususnya pada masa "munggah" atau satu minggu sebelum Ramadhan, dan seminggu pertama Ramadhan. "Data yang kita pergunakan adalah sapi impor, sapi lokal itu lebih tersebar dan tidak ada pada feedlot, sehingga yang menjadi indikator adalah sapi-sapi impor tersebut," tambah Bayu.

Terkait dengan harga daging sapi, Bayu menjelaskan, secara umum untuk daging premium saat ini berada pada kisaran Rp110.000 per kilogram, sementara untuk jenis daging menengah Rp95.000-100.000 per kilogram, dan harga daging tetelan sebesar Rp85.000 per kilogram.

"Harga ini sebenarnya tidak naik, itu adalah harga yang bertahan sejak akhir tahun 2013, jadi kita mengusahakan agar harga tetap, pasokan sudah sangat mencukupi," ujarnya.

Bayu menambahkan, terkait dengan adanya operasi pasar, pihaknya akan melihat kondisi terlebih dahulu, dan apabila memang diperlukan akan segera dilakukan khususnya untuk wilayah perumahan dan kelompok masyarakat berpenghasilan menengah kebawah di sentra-sentra konsumsi.

"Kita lihat perkembangannya, tapi jika dilihat dari pasokan sepertinya tidak terlalu ada masalah," ujar Bayu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement