Rabu 28 May 2014 19:15 WIB

Pandawa Putra Incar Omset Penjualan Rp 500 Miliar

Gudang Putra Perkasa Distrindo
Gudang Putra Perkasa Distrindo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Putra Perkasa Distrindo (PPD) mengoperasikan sejumlah gudang baru untuk menopang pertumbuhan bisnis distribusi PPD dan anak perusahaanya.

Chairman PT. Putra Perkasa Distrindo – Wijaksono  menargetkan peningkatan omset PT Pandawa Putra Perkasa--anak perusahaan,  pada tahun ini mencapai Rp 500 Miliar. Ia memastikan bahwa perusahaan akan terus melakukan ekspansi dan pengembangan usaha dengan terus membuka gudang baru diseluruh Indonesia.

“Target pendapatan khusus untuk Putra Perkasa Distrindo pada tahun ini sebesar Rp 80 miliar rupiah. Gudang Baru ini kita harapkan bisa mempercepat penyaluran barang kami kepada konsumen,”tegas Witjaksono disela-sela peresmian Gudang Baru di Jakarta hari ini.

Witjaksono berharap perusahaan akan menjadi salah satu leader di perusahaan Distribusi di Indonesia, dimana saat ini PPD sudah menggarap pasar export dimana salah satunya adalah export ke Kamboja dan Malaysia.

“Kita akan terus melakukan inovasi dan memenuhi kebutuhan pasar. Dengan hal tersebut, kedepan PPD akan menjadi perusahaan distribusi yang kuat dan handal sekaligus amanah karena kekuatan Man Power dan strategy bisnis yang dilakukan sudah terprogram dengan baik,” tambahnya.

PPD antara lain menangani distribusi   PT King Food (produk makanan olahan) PT Kimia Putra Indonesia (produk anti nyamuk bakar merk KOI), PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (produk printing & packaging) , PT Mitra Focus Distrindo (produk Focust Clean), PT DCI (produk Delident), PT Minuman Citarasa (Produk minuman).

Direktur PPD Syahril Yeddi mengatakan sejumlah gudang baru telah disiapkan, antara laindi Semarang. Menyusul di beberapa kota di pulau jawa dan sumatera.

“Kita targetkan gudang kita akan ada di seluruh kabupaten kota di Indonesia, sehingga kecepatan untuk melayani kebutuhan konsumen bisa kita lakukan. Ini sudah menjadi komitmen kami untuk bisa bersaing dengan perusahaan asing yang juga mulai bermain di Indonesia,”kata Syahril.

Syahril menjelaskan terbukanya pasar bebas ASEAN tahun depan menyebabkan seluruh pengusaha dalam negeri harus melakukan konsolidasi sehingga bisa bersaing dan tidak hanya menjadi penonton.

 “Kalau kita tidak melakukan perubahan maka kita akan kalah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan ASEAN lainnya yang mulai masuk dalam bisnis yang sama di Indonesia. Jangan sampai kita hanya nonton mereka membawa atau mengambil keuntungan dari masyarakat Indonesia,”jelas Syahril

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement