Jumat 23 May 2014 10:39 WIB

Rupiah Kembali Melemah Terhadap Dolar AS

Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (23/5) pagi bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp 11.525 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.515 per dolar AS.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (23/5) mengatakan laju nilai tukar rupiah masih berada di area negatif, lantaran adanya potensi perlambatan di negara-negara Eropa membuat laju mata uang euro melemah sehingga turut berimbas pada rupiah.

Ia menambahkan bahwa data manufaktur serta penjualan rumah di Amerika Serikat yang membaik menopang penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia. Namun, menurut dia, tekanan mata uang rupiah cenderung masih terbatas seiring dengan positifnya data ekonomi Jepang dan Cina.

"Membaiknya beberapa data Tiongkok dan Jepang akan mendorong pertumbuhan ekonmi di kawasan Asia, sehingga diharapkan nilai tukar rupiah kembali masuk dalam tren positif," katanya.

Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong menambahkan bahwa baiknya data purchasing managers index (PMI) Cina diharapkan mendorong mata uang berisiko seperti rupiah. "Di tengah situasi sentimen di dalam negeri yang cenderung kurang kondusif seiring dengan pelaksanaan pemilu presiden, sentimen eksternal diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pasar keuangan," katanya.

Ia menilai bahwa pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung kurang nyaman terhadap kondisi politik di Indonesia terkait pemilu presiden, dimana di atas kertas belum ada suara yang dominan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement