Kamis 22 May 2014 17:40 WIB

Bank Bukopin Jaga Kecukupan Modal 15-16 Persen

bukopin
bukopin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk menyatakan akan menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di kisaran level 15-16 persen hingga akhir 2014 mendatang.

"Kami kan barusan right issue di kuartal terakhir 2013, jadi untuk 2014 pertumbuhan kami akan cukup didukung oleh modal yang tersedia pada hari ini. Kami perkirakan di akhir 2014 berkisar antara 15-16 persen," kata Direktur Keuangan Bukopin Tri Joko Prihanto usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bukopin di Jakarta, Kamis (22/5).

Bukopin mengakhiri 2013 lalu dengan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) III yang dilaksanakan pada periode 30 Desember 2013 - 7 Januari 2014. Adapun jumlah dana yang diperoleh dari hasil PUT III sebesar Rp 730 miliar untuk 1,1 miliar saham biasa kelas B, di mana Rp 9,2 miliar untuk 14 juta saham biasa kelas B diperoleh dari masyarakat, sebesar Rp 343 miliar untuk 520 juta saham biasa kelas B diperoleh dari Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan sebesar Rp 377 miliar untuk 571 juta saham dari PT Bosowa Corporindo.

"Dana yang diperoleh dari PUT III ini telah diterima perseroan pada Januari 2014," ujar Tri. Dana tersebut, lanjut Tri, setelah dikurangi biaya-biaya yang timbul, seluruhnya digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan.

Tri mengatakanm PUT III tersebut telah meningkatkan rasio kecukupan modal perseroan. "CAR perseroan setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional menjadi 15,12 persen pada 2013. Sedangkan setelah selesainya proses PUT III pada Januari 2014, CAR menjadi 16,1 persen," ujarnya.

Dengan selesainya, PUT III tersebut Bukopin masuk ke dalam kategori Buku III sebagai bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun - Rp 30 triliun. Sementara itu, ekuitas pada 2013 mencapai Rp 6,21 triliun, tumbuh Rp 1,22 triliun atau 24,35 persen dari Rp 5 triliun pada 2012, karena didukung oleh perolehan laba 2013 dan PUT III.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement