Rabu 21 May 2014 12:50 WIB

Harga Rumah Subsidi Naik, BTN Tak Revisi Target

Rep: friska yolandha/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pekerja pembangunan unit rumah di salah satu perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah mengeluarkan harga baru untuk rumah bersubsidi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) belum merevisi target penyaluran kredit perumahannya. BTN hingga akhir tahun menargetkan penyaluran rumah bersubsidi sebanyak 100 ribu unit. 

Direktur BNT Sri Purwanto mengatakan, target ini masih sama dengan yang perseroan sampaikan di awal tahun. "Meskipun di lapangan banyak terkendala akan suplai rumah, BTN siap memberikan pembiayaan rumah subsidi berapapun harganya," kata Sri usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Menara BTN, Rabu (21/5).

Direktur Utama BTN Maryono mengakui, pembiayaan rumah bersubsidi tumbuh sangat lambat di sepanjang kuartal I 2014. Suplai rumah dari pengembang dan kontraktor pun minim dan belum siap. Hal tersebut disebabkan oleh sikap menunggu kontraktor atas harga baru rumah subsidi.

Namun, Maryono optimistis pada pertengahan tahun pengembang mulai melakukan pembangunan. "Sehingga ke depan pertumbuhan kredit perumahan bersubsidi akan lebih kencang," kata Maryono.

BTN merupakan lembaga keuangan yang memiliki keahlian di bidang kredit perumahan. Perseroan telah mengeksekusi subsidi pemerintah sejak 1974. Rata-rata, eksekusi mencapai 94 persen. Sehingga, kalaupun subsidi perumahan hilang, BTN bisa mengeksekusi program yang lain seperti rumah susun.

Selain perumahan, BTN memiliki pengalaman dalam pembiayaan rumah susun dan apartemen, terutama apartemen kelas menengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement