REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG –- Ketua Umum Sekar Bank BJB, Agoes Jajat Ma’soem menegaskan, sejak kekosongan tiga direksi tersebut, pelayanan Bank BJB tetap berjalan normal. Seluruh karyawan Bank BJB, katanya, tetap bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan.
Menurut dia, seluruh kinerja karyawan Bank BJB selalu mengedepankan service excellence bagi para nasabahnya. ‘’Kinerja kami tetap berlandaskan GCG (good corporate governance),’’ ujar Agoes seusai memimpin musyawarah Sekar Bank BJB, akhir pekan lalu.
Agoes menyatakan, kinerja Bank BJB saat ini tumbuh positif. Nilai asetnya pun, sambung dia, mencapai Rp 81,8 triliun per April 2014. Sementara pada 2010, nilai aset Bank BJB hanya Rp 43,4 triliun. Bahkan, akhir 2013 Bank BJB berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,3 triliun. Memasuki triwulan pertama 2014, laba yang dibukukan Bank BJB mencapai Rp 326 miliar.
Karena itu dia memastikan kinerja operasional Bank BJB tidak terganggu dengan keluarnya tiga direksi Bank BJB sejak 9 Mei 2014. Untuk semakin memaksimalkan kinerjanya, Sekar Bank BJB meminta kursi direksi yang kosong segera diisi oleh bankir profesional yang berorientasi pada bisnis bank.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan surat keputusan yang menyatakan tiga direksi Bank BJB tidak lolos dalam fit and profer test Sejak 9 Mei 2014, ketiga direksi itu oleh OJK disarankan tidak lagi menjadi pejabat eksekutif Bank BJB. Ketiga mantan direksi itu, yakni Bien Subiantoro (Dirut), Arie Yulianto (Direktur Konsumer), dan Djamal Muslim (Direktur Operasi).