Ahad 18 May 2014 16:22 WIB

Pasar Syariah Mulai Meluas di Afrika

Rep: Ichsan Emerald Alamsyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- The Islamic Financial Services Board pekan ini merilis cetak biru (road map) pengembangan industri keuangan syariah 10 tahun mendatang.

Blueprint tersebut dikeluarkan menyusul perkembangan signifikan industri keuangan syariah di luar wilayah tradisional, seperti Afrika, Asia Timur dan Eropa. Hanya saja, IFSB kali ini meminta setiap negara anggota untuk lebih mengimplementasikan aturan organisasi.

Sekretaris Jenderal IFSB Jaseem Ahmed menyatakan kepada Reuters, implementasi diperlukan apalagi ketika pasar industri syariah terus tumbuh. Ia pun yakin aturan baru bisa mendorong pangsa pasar industri keuangan non bunga ini tumbuh diatas lima persen.

Beberapa negara, seperti Senegal, Gambia, Nigeria dan Afrika Selatan telah mengambil langkah penting untuk pengembangan indutstri. Sementara regulator lain sedang berusaha mengembangkannya.Ia mencontohkan dua negara, regulator Oman dan Kazakhstan sedang meramu aturan yang sesuai dengan IFSB.

Sedangkan 2013 lalu, IFSB telah menjalin kerjasama dengan regulator dari Nigeria, Sudan, Hong Kong, Bangladesh, Afghanistan dan Libya.IFSB juga menggelar sesi pertemuan dengan Bank Pembangunan Asia dan Oman. Selain itu IFSB juga telah bertemu dengan Bank Sentral Italia.

''Kini kami sedang berusaha mengembangkan kapasitas dan kepedulian di wilayah Asia Tengah dan Afrika Barat,'' tutur dia dikutip dari Reuters. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement