REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Karyawan restoran cepat saji di Amerika Serikat (AS) mengancam akan melakukan aksi besar-besaran menuntut kenaikan gaji dan perbaikan kondisi kerja. Gaji yang kecil, menurut mereka, tidak lagi mencukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kemarin, sekitar 150 karyawan melakukan aksi protes di depan restoran Domino's Pizza di Manhattan, New York, menuntut perbaikan gaji. "Saya sudah bekerja menjadi manager di Papa John's Pizza sejak 1999, namun gaji saya hanya 8,5 dolar AS per jam.
"Ini benar-benar menjijikan, kadang saya tidak membawa bahkan 10 ribu dolar setahun padahal dalam sejam saya bisa menghasilan 10 ribu dolar," kata Shantel seperti dikutip BBC, Jumat (16/5).
Pegawai McDonalds, Omer Freckleton, mengaku digaji 8 dolar AS per jam sementara kebutuhan hidup terus merangkak. "Kadang kamu merasa ingin keluar dari pekerjaan ini tetapi kamu tidak bisa karena ada tagihan yang harus dibayar," kata Omer.
McDonalds menyatakan pihaknya menghormato hak para pegawainya untuk menyuarakan pendapat mereka soal gaji. McDonalds mengaku menghargai protes para karyawannya itu asal dilakukan dengan damai dan tertib.