Selasa 13 May 2014 17:15 WIB

Penurunan Produksi Minyak Alasan Capaian Lifiting Meleset

  AKtivitas para pekerja di ladang minyak dan gas (migas) Handil, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.  (Republika/Agung Sasongko)
AKtivitas para pekerja di ladang minyak dan gas (migas) Handil, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. (Republika/Agung Sasongko)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnyana mengatakan target "lifting" minyak bumi pada 2014 dapat sebesar 820 ribu barel/hari, setelah dilakukan optimalisasi pada beberapa titik produksi minyak.

"Memang tidak sesuai dengan target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014, yakni 870.000 barel per hari. Namun, setelah kita lihat akan ada potensi-potensi yang sekarang belum dapat kita ekspos," kata Gde Pradnyana di sela sebuah seminar di Jakarta, Selasa (13/5).

Dia menambahkan, penurunan target dari 870 ribu ke 820 ribu barel per hari, salah satunya karena produksi minyak di lapangan Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, tidak sesuai target untuk dapat berproduksi pada Mei 2014.

Blok Cepu yang puncak produksinya dapat mencapai 165 ribu barel per hari, kata dia, baru dapat berproduksi pada November atau Desember 2014 dengan kekuatan 56 ribu barel per hari. Sedangkan puncak produksinya yang mencapai 165 ribu barel per hari, kata dia, akan dapat dicapai pada Januari 2015.

Sebelumnya, Blok Cepu ditargetkan sudah dapat berproduksi pada Mei 2014. Daya produksi yang dihasilkan Blok Cepu, menjadi salah satu asumsi target lifting minyak bumi dapat mencapai 870 ribu barel per hari pada 2014.

"Cepu pada Agustus saja baru selesai proyeknya. Jadi penambahan 20 hingga 30 ribu barrel itu belum bisa dinikmati," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement