Senin 12 May 2014 18:33 WIB

Manulife Bukukan Premi Reguler Rp 1,8 Triliun

Rep: Friska Yolanda/ Red: Indira Rezkisari
CEO & President Director Manulife Indonesia Chris Bendl memberikan keterangan kinerja tahun 2013 Manulife Indonesia di Jakarta, Senin (12/5).
Foto: Prayogi/Republika
CEO & President Director Manulife Indonesia Chris Bendl memberikan keterangan kinerja tahun 2013 Manulife Indonesia di Jakarta, Senin (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membukukan pertumbuhan premi sepanjang 2013 sebesar 29 persen. Peningkatan premi reguler merupakan cermin dari kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi yang aman di saat ekonomi global masih bergejolak.

Premi reguler per akhir 2013 mencapai Rp 1,8 triliun. "Ada komitmen dari nasabah untuk beli produk asuransi jangka panjang, khusus produk perlindungan jiwa," kata CEO dan Presiden Direktur Manulife Indonesia Chris Bendl di Jakarta, Senin (12/5).

Meskipun reguler premi mengalami pertumbuhan, Manulife mencatat penurunan single premi dari Rp 952 miliar menjadi Rp 941 miliar.  Penurunan single premi disebabkan oleh kenaikan suku bunga hingga tiga persen. "Saat bunga naik, permintaan single premi bergerak menurun dan terjadi pergeseren dari single premi ke reguler premi. Ini terjadi di seluruh industri asuransi," kata Chris.

Grup new bussines premium Manulife tumbuh dari Rp 2,4 triliun di 2012 menjadi Rp 2,8 triliun di 2013. Yang mendukung pertumbuhan bisnis baru grup adalah distribusi melalui keagenan sebesar 25 persen. Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh kemitraan (bancassurance) sebesar 31 persen, asuransi jiwa kumpulan 3 persen, pensiunan 22 persen, dan reksadana 19 persen.

Meski demikian, Manulife membukukan pertumbuhan total premi dan deposit grup sebesar empat persen di 2013 menjadi Rp 14,8 triliun. Demikian juga dengan dana kelolaan yang meningkat dari Rp 43,2 triliun di 2012 menjadi Rp 44,7 triliun di 2013. Laba Manulife setelah dikurangi pajak mencapai Rp 1,9 triliun.

Sepanjang 2013, Manulife menyelesaikan pembayaran total klaim hingga Rp 4,2 triliun. Nilai ini meningkat 10 persen dari 2012 yang sebesar Rp 3,8 triliun. Klaim kematian, kecelakaan dan kesehatan tumbuh 22 persen.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement