Kamis 08 May 2014 21:00 WIB

Hang Nadim Bersiap Diri Jadi Hub Internasional Lion

Bandara Hang Nadim Batam
Foto: airports-worldwide.com
Bandara Hang Nadim Batam

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja mengatakan terus membenahi Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang mulai awal 2015 direncanakan jadi penghubung internasional maskapai Lion Group.

"Kami terus berbenah. Ruang tunggu baru, garbarata baru dan fasilitas lain telah dibangun," kata dia di Batam, Kamis (8/5).

Ia mengatakan, meningkatkan fasilitas dibandara menyangkut kenyamanan dan keamanan termasuk akan mensterilkan dari pemukiman tidak berizin.

"Untuk mensterilkan dari pemukiman tidak berizin kawasan lahan milik bandara perlu proses. Karena berhubungan dengan manusia, maka harus dilakukan dengan pendekatan-pendekatan," kata dia.

Mustofa mengatakan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Lion Group mengenai rencana dibukanya sejumlah penerbangan Lion Air dan Batik Air dari Batam tersebut.

"Pembicaraan terus kami lakukan. Sejauh ini perkembangannya sangat baik. Mudah-mudahan rencana tersebut terealisasi sesuai jadwal," kata Mustofa.

Lion Air pada akhir 2013 juga meresmikan Batam sebagai penghubung Indonesia wilayah barat dengan tengah dan timur dengan menambah sejumlah penerbangan diantaranya ke Semarang dan Balikpapan, Kalimantan Timur tanpa transit di Jakarta.

Sementara pada 2015, Lion Group berencana membuka penerbangan dari Batam yang dianggap strategis ke Timur Tengah, India, China, Hong Kong, Guangzhou dan sejumlah negara Asean oleh Lion Air dan Batik Air.

Rencana tersebut juga ditopang dengan pendirian pusat perawatan (MRO) di Batam yang sudah mulai beroperasi sejak awal 2014 dan terus dibangun hingga 2016.

"Kami juga merencanakan pembangunan terminal kedua, landas pacu kedua untuk mengantisipasi pertumbuhan penerbangan dan kepadatan penumpang," kata Mustofa.

Mustofa juga menargetkan selama 2014 penerbangan di Batam akan tumbuh 30 persen, sementara realisasi pada triwulan pertama mengalami kenaikan 14,4 persen dibanding periode sama 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement