REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) optimis Indonesia bisa menjadi pusat ekspor kendaraan-kendaraan bikinan Toyota ke seluruh dunia. Keyanikan ini ditambatkan Executive General Manager External Affairs Division Human Resources Division TMIIN, Bob Azzam, lantaran jumlah ekspor kendaraan utuh (CBU) dari Indonesia terus meningkat.
Bob menargetkan volume ekspor kendaraan pabrikan Karawang meningkat 30 persen atau sekitar 152 ribu kendaraan per tahun.
"April ekspor Vios mulai dihitung ditambah Agya. Tambahan Vios dan Agya kita targetkan meningkat dari 118 ribu di tahun lalu menjadi 152 ribu di 2014," katanya di Jakarta, Selasa (6/5).
Adapun tujuan utama pengapalan kendaraan Toyota adalah wilayah Timur Tengah. Keberhasilan penjualan Toyota Indonesia ke wilayah ini menjadi kunci utama. Toyota Indonesia, tambah Bob, sudah mempunyai sejarah panjang.
"Sementara Timur Tengah dulu. Kami amankan target yang dibuat dari segi kualitas dan pengiriman. Kalau sudah kuat disana baru diperluas ke wilayah lain," ujar Bob.
Wilayah Timur Tengah sendiri menurut Bob adalah kawasan yang awalnya paling sensitif terhadap produk hasil buatan Indonesia. "Kita nggak pernah ekspor tahu-tahu ekspor mereka nggak percaya, tapi sekarang kita sudah buktikan kualitas kita lebih baik," katanya.
Keberhasilan menaklukan Timur Tengah ini diyakini akan mendorong ekspor Toyota ke negara-negara lain seperti Asia dan Amerika.
Di Timur Tengah, kendaraan-kendaraan yang berhasil dikirimkan Indonesia antara lain Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, dan Avanza.
Dilihat secara total, jumlah ekspor Toyota setiap tahun memang terus meningkat. Ekspor mobil Toyota pada 2011 berhasil membukukan angka ekspor sebesar 72.739 unit, naik menjadi 114.504 unit pada 2012. Dan 2013 angka ekspor Toyota berhasil menyentuh angka sebesar 118.355 unit atau naik 3.851 unit dari 2012.
Ikuti Whatsapp Channel Republika