Senin 05 May 2014 10:35 WIB

Mengawali Pekan, Rupiah Bergerak Menguat

Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (5/5) pagi, bergerak menguat sebesar 19 poin menjadi Rp 11.506 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.525 per dolar AS.

"Rupiah menguat kembali karena masih mendapat sentimen dari data neraca perdagangan Indonesia periode Maret yang surplus serta April yang mencatatkan deflasi," kata Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Senin (5/5).

Kendati demikian, menurut dia, kisaran rupiah cenderung sempit seiring dengan bank sentral AS (the Fed) yang kembali melanjutkan stimulus keuangannya. "Aksi the Fed itu seiring dengan pertumbuhan ekonomi AS yang mulai meningkat sehingga pengurangan stimulus dapat berakhir pada bulan Desember 2014," katanya.

Ia mengemukakan bahwa jumlah payroll Amerika Serikat pada bulan April 2014 meningkat dan tingkat pengangguran AS yang turun dapat menahan penguatan nilai tukar rupiah lebih tinggi.

Kepala riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan bahwa pernyataan Bank Dunia yang menanggapi positif terhadap pengelolaan risiko Indonesia masih menjadi pendorong mata uang rupiah terapresiasi. "Pada pekan ini, diharapkan juga data produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang akan diumumkan Senin ini dinilai positif oleh pelaku pasar keuangan sehingga dapat membuat rupiah mampu mempertahankan penguatannya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement