REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali kuartal 2014, aset Bank Panin Syariah berhasil merangkak naik dari akhir tahun lalu. Jika pada akhir 2013, aset Bank Panin Syariah sebesar Rp 4,035 triliun, memasuki kuartal pertama tahun meningkat menjadi Rp 4,3 triliun. Artinya ada pertumbuhan aset sebesar 6,1 persen.
Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan Bank Panin Syariah, Achmad Fathoni di Jakarta, Selasa (29/4). Ia menuturkan, selain peningkatan aset perseroan mengalami pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 441,8 miliar. Angkanya tumbuh dari Rp 2,59 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 3,04 triliun di kuartal I tahun ini.
Perseroan juga memprediksi hingga akhir 2014, Bank Panin Syariah akan mengalami pertumbuhan pembiayaan pada kisaran 50-60 persen. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), dikarenakan pada triwulan I (Q-1) tahun 2014 BI Rate masih pada posisi 7,25 persen, maka Bank Panin Syariah mengambil posisi untuk menurunkan DPK. Hal ini, ujar dia, juga sebagai respon atas peningkatan modal disetor.
DPK turun sebesar Rp 196 miliar atau 6,83 persen. Nominalnya dari posisi Rp 2,87 triliun ditahun 2013 menjadi Rp 2,67 triliun di bulan Maret 2014. Penurunan ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan modal disetor Bank Panin Syariah yang meningkat sebesar Rp 475 miliar sebagai dampak go public pada bulan Januari 2014. Sedangkan NPBT (Net Profit Before Tax) pada triwulan I (Q-1) ini telah dibukukan sebesar Rp 14 miliar dan diproyeksikan dapat mencapai kisaran Rp 80 miliar-Rp 100 miliar pada akhir tahun 2014.