Senin 28 Apr 2014 11:55 WIB

Matahari Dapat Fasilitas Pinjaman Rp 1,880 Triliun

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Matahari Dept Store
Foto: NBC News
Matahari Dept Store

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) baru-baru ini menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia serta PT Bank CIMB Niaga Tbk. Fasilitas yang ditandatangani meliputi fasilitas pinjaman term-loan sebesar Rp 1,650 triliun dan fasilitas pinjaman kredit revolving sebesar Rp 230 miliar. 

Vice President Director LPPF Michael Remsen mengatakan, fasilitas itu akan digunakan untuk membayar pinjaman yang saat ini sedang berjalan. "Sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal," kata Remsen, Senin (28/4).

Fasilitas itu akan memberikan marjin bunga yang lebih rendah, yaitu sebesar tiga persen dan commitment fee sebesar 0,75 persen. Fasilitas pinjaman akan meningkatkan fleksibilitas perseroan dengan penghapusan excess cash sweep dan pembayaran wajib lainnya.

"Marjin bunga dan commitment fee yang lebih rendah merefleksikan kekuatan posisi kredit LPPF dan kekuatan akses perseroan ke perbankan lokal maupun internasional," kata Remsen.

LPPF memberikan jaminan berupa jaminan atas hak kekayaan intelektual perseroan, rekening bank, piutang dan aset berwujud. Jaminan ini sama dengan jaminan yang diberikan kepada fasilitas yang saat ini masih berjalan. 

Pemberian jaminan ini harus disetujui oleh para pemegang saham. Karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang konsumer ini akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan pada keterbukaan informasi selanjutnya.

Sepanjang 2013, LPPF mencatat total liabilitas senilai Rp 3,718 triliun. Liabilitas terdiri dari Rp 1,89 liabilitas lancar dan Rp 1,828 liabilitas tidak lancar. Pinjaman tertinggi berasal dari pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp 1,566 triliun dan utang usaha ke pihak ketiga senilai Rp 1,265 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement