Rabu 23 Apr 2014 17:02 WIB

ICD Bangun Bank Syariah di Afrika

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
 Perbankan syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Islamic Corporation for the Development of Private Sector (ICD) yang merupakan salah satu anak usaha Bank Pembangunan Islam (IDB) berencana untuk memperluas aktivitas di kawasan Afrika. Rencana ini juga untuk mendorong tumbuhnya ekonomi syariah di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Eksekutif Islamic Corporation for the Development of Private Sector (ICD), Khaled Al Aboodi, Rabu (23/4), ICD telah menginvestasikan dana mereka ke Tamweel Afrika Holding, yang juga dimiliki Bank Asya asal Turki. Tamweel yang memiliki kantor pusat di Senegal memiliki saham di beberapa bank syariah di Senegal, Guinea, Niger dan Mauritania.

Bahkan Tamweel akan mendirikan bank syariah di Benin dan sedang menyelesaikan studi kelayakan di Mali. ''Kami telah menyiapkan proses rinci untuk kedua bank itu dan sedang menunggu persetujuan akhir dewan (pemilik saham),'' tutur dia seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/4).

Sementara itu, ICD juga telah mendukung pendirian bank Islam dan perusahaan leasing di Chad. Keduanya akan beroperasi setelah pemerintah setempat menyetujui kelahiran dua lembaga itu. Di Tunisia ICD bekerja sama dengan Caisse de Depot de Tunisie, sedang menyiapkan dana sebesar 30 juta dolar AS untuk mendukung bisnis lokal.

''Afrika Utara dengan penduduk 190 juta orang adalah pasar yang besar. Dengan adanya kisruh politik maka peta berubah dan ada peluang besar di negara-negara itu,'' tutur dia.

Maret lalu, ICD mengingat kerja sama dengan Al Ajial Fund, yang berbasis di Casablanca Maroko. Keduanya berencana berinvestasi di sektor swasta negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement