Selasa 22 Apr 2014 13:58 WIB

Ekonom: BTN Tidak Cocok Digabungkan dengan Bank Mandiri

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Bank BTN
Foto: Republika/Prayogi
Bank BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip menuturkan, ide untuk menggabungkan BTN dengan bank-bank BUMN lainnya, entah itu dengan skema merger atau akusisi, adalah hal yang bagus. Terlebih, Indonesia membutuhkan bank dengan level sebagai bank internasional.

"Kita memang butuh bank dengan skala besar. Setidaknya agar kita memiliki bank yang bisa bersaing di tingkat regional. Katakanlah ASEAN," ujarnya seperti dikutip dari akun jejaring sosial Twitter-nya. 

Hanya memang, lanjut Sunarsip, ketika menggabungkan bank-bank BUMN, perlu dipertimbangkan kecocokannya. Terutama dari sisi nature business-nya. 

Ia menilai, nature business BTN kurang cocok dengan Bank Mandiri. Sebab, BTN adalah bank ritel consumer yang captive.  Karakter nasabah BTN juga ritel. Sedangkan Bank Mandiri, nature business-nya adalah sebagai bank korporasi. 

"Perbedaan karakteristik inilah yang saya kira relatif sulit untuk mendapatkan sinergi yang cepat.  Butuh waktu yang lama," kata Sunarsip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement