Selasa 22 Apr 2014 13:38 WIB

PGN Bangun Jaringan Pipa Gas di Jateng

pipa gaspgn (ilustrasi)
Foto: pt pgn
pipa gaspgn (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mengembangkan infrastruktur distribusi gas bumi dengan membangun jaringan pipa mulai dari kawasan perumahan dan industri di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Pengerjaan konstruksi ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang dilakukan General Manager PGN SBU Distribusi Wilayah II Wahyudi Anas dan Direktur Utama PT PGAS Solution (kontraktor proyek) Dilo Seno Widagdo di lokasi penyimpanan stok pipa PGN di kawasan Ngoro Industrial Estate Park, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (22/4).

"Pengerjaan konstruksi pemasangan pipa gas bumi sepanjang 5.150 meter itu menghabiskan investasi sekitar Rp 11 miliar. Hari ini, pipa gas akan mulai dikirim dari Ngoro ke Semarang," kata Wahyudi Anas, usai penandatanganan kerja sama.

Ia mengatakan pengembangan infrastruktur gas bumi tersebut merupakan tindak lanjut dari pencanangan program pemanfaatkan gas bumi yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jateng pada pertengahan Maret lalu. "Hal ini sekaligus menjawab keraguan berbagai pihak terhadap keseriusan pemerintah untuk merealisasikan konversi bahan bakar minyak ke gas bumi di Jawa Tengah, karena sudah delapan tahun rencana itu tertunda," ujarnya.

Infrastruktur yang akan dibangun PGN berupa Compressed Natural Gas (CNG) Clusterisasi, yakni fasilitas CNG yang dihubungkan dengan jaringan pipa distribusi sebagai penunjang yang akan menghubungkan ke pelanggan.

Wahyudi menambahkan model ini merupakan terobosan PGN dalam upaya mempercepat penggunaan gas bumi di Jateng, dan nantinya pasokan gas dapat didatangkan dari daerah lain dengan moda CNG. "Sudah ada delapan industri di kawasan Tambak Aji, Semarang, yang berpotensi menjadi pelanggan, tapi kami targetkan tiga industri dulu. Kalau rumah tangga sekitar 100 pelanggan," tambahnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement