Kamis 17 Apr 2014 06:19 WIB

Harga Emas Naik Meski Data Ekonomi AS Positif

Emas batangan (ilustrasi)
Foto: satunews.com
Emas batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun sejumlah data ekonomi AS tampak positif.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 3,2 dolar AS atau 0,25 persen menjadi ditutup di 1.303,5 dolar AS per ounce.

Data ekonomi AS yang dirilis Rabu menunjukkan produksi industri AS pada Maret tumbuh lebih besar dari yang diperkirakan, terutama pada produksi pertambangan dan utilitas. Data juga menunjukkan bahwa pembangunan rumah baru di AS pada Maret tumbuh di laju tercepat sejak Januari.

Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen berbicara kepada Economic Club of New York pada Rabu, memproyeksikan pekerjaan penuh dan harga stabil pada akhir 2016. Oleh karena itu, dia berencana untuk terus mengurangi pembelian aset sebesar 10 miliar dolar setiap bulannya.

Namun, para analis pasar berpendapat bahwa emas mungkin telah menemukan dukungan tertentu pada data ekonomi Cina yang dirilis pada Rabu, yang menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Cina tumbuh 7,4 persen pada pada kuartal pertama tahun ini, lebih rendah dari 7,7 persen di kuartal sebelumnya dan di bawah target pemerintah sebesar 7,5 persen.

Ketegangan di Ukraina juga mungkin telah berkontribusi terhadap kenaikan harga emas pada Rabu.

Analis pasar berpendapat bahwa emas dapat terus naik selama ketegangan di Ukraina terus menjadi berita utama.

Perak untuk pengiriman Mei naik 14,5 sen atau 0,74 persen menjadi ditutup pada 19,634 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 6,8 dolar AS atau 0,47 persen menjadi berakhir pada 1.437,8 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement