Selasa 15 Apr 2014 17:03 WIB

Peluang Ekspor Kopi ke Cina Meningkat

Rep: Meilani Fauziah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tumbuk dulu biji kopi menjadi bubuk sebelum memanfaatkan untuk perawatan.
Foto: Reuters
Tumbuk dulu biji kopi menjadi bubuk sebelum memanfaatkan untuk perawatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjamurnya kedai kopi ternyata bukan cuma terjadi di Indonesia. Negara Cina dengan penduduk mencapai 1,4 milyar orang ternyata menunjukkan peningkatan dalam konsumsi kopi tiap tahun.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Irfan  Anwar mengatakan ada harapan omset perdagangan kopi ke Cina meningkat.

Saat ini nilai perdagangan komoditas ke Cina lebih dari 50 miliar dolar AS atau seperempat dari total perdagangan Indonesia dengan dunia pada tahun 2012. 

"Kopi merupakan 10 komoditas unggulan ekspor nasional yang dalam 5 tahun terakhir terus meningkat," katanya dalam APKASI International Trade and Investment Summit 2014, Selasa (15/4).

Selama ini ekspor kopi dari  Indonesia dalam bentuk kopi biji, kopi instan, kopi sangrai dan kopi konsentrat. Ekspor masih didominasi dalam bentuk biji kopi  sesuai kebutuhan pasar dan industri pengolahan kopi Indonesia. Sebanyak 80 negara dikatakan mengimpor dari Indonesia.

Pada tahun 2009, tingkat konsumsi kopi di Cina mencapai 0,02 kg per kapita per tahun. Sedangkan konsumsi kopi di Cina mencapai 31 ribu ton dan hanya 366 ton berupa fresh coffee. Angka ini diperkirakan terus tumbuh karena peningkatan pendapatan penduduk Cina membuat gaya hidup makin tinggi.

Mayoritas penduduk Cina juga mengkonsumsi kopi instan  karena dianggap lebih praktis dan harganya lebih murah dari fresh coffee. Biasanya penduduk mendapatkan fresh coffee di kedai kopi dan restoran termasuk Starbucks.

Tahun 2013, nilai ekspor kopi dari Indonesia ke Cina mencapai 1,468,353 ribu dolar AS. Pada tahun 2012, volume ekspor biji kopi ke Cina mencapai 11,802,712 per kg dengan nilai ekspor 26,416,934 dolar AS. Sementara jika dibandingkan dengan negara lain, volume ekspor biji kopi ke Cina baru mencapai 1 persen.

Data AEKI menunjukkan sumbangan kopi terhadap devisa mencapai 1,5 miliar dolar AS per tahun. Angka ini diatas target pemerintah mencapai 1 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement