REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Provinsi Kaltim segera memiliki 55 unit pabrik pengolah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) karena saat ini telah dibangun sebanyak 11 unit perusahaan baru yang beberapa di antaranya sudah mendekati peresmian.
"Jumlah pabrik CPO di Kaltim yang telah beroperasi hingga kini sebanyak 44 perusahaan, apabila 11 pabrik yang saat sedang dibangun itu beroperasi, maka total pabrik CPO di Kaltim akan menjadi 55 unit," ujar Kadis Perkebunan Kalimantan Timur Hj Etnawati Usman di Samarinda, Senin (7/4).
Semua pabrik CPO tersebut total akan memiliki kapasitas sebanyak 2.705 ton tandan buah segar (TBS) per jam, sehingga perkebunan sawit yang ada tidak khawatir menjual hasil perkebunan sawitnya di Kaltim maupuan Kaltara. Sedangkan rincian lokasi berdirinya pabrik CPO itu adalah terdapat sembilan unit di Kabupaten Kutai Kartanegara, 17 unit di Kabupaten Kutai Timur, 14 unit di Kabupaten Paser, lima unit di Kabupaten Berau, lima unit di Kabupaten Nunukan, dan dua unit di Kabupaten Bulungan.
Sedangkan 11 unit yang masih dalam tahap pembangunan dan sebagian mendekati peresmian itu adalah dua unit di Nunukan, dua unit di Bulungan, lima unit di Paser, satu unit di Kabupaten Penajam Paser Utara, dan satu unit di Kutai Timur.
Dia juga mengatakan bahwa perkebunan sawit di Kaltim terus mengalami perkembangan tiap tahun, misalnya pada 2012 luasannya sebanyak 907.016 hektare (ha) dengan produksi TBS mencapai 5.734.464 ton, dan produksi CPO mencapai 1.261.582 ton.
Kemudian pada 2013 luas tanam mengalami peningkatan menjadi 1.002.294 ha dengan produksi TBS sebanyak 6.538.743 ton, dan produksi TBS mencapai 1.438.523 ton. Sedangkan bungkil sawit yang dihasilkan pada 2013 sebanyak 2.277.426 ton, jumlah daun sebanyak 3.608.507 ton, lumpur sawit sebanyak 2.460.182 ton, serat buah sebanyak 1.913.038 ton, dan cangkang sebanyak 416.444 ton.