Jumat 04 Apr 2014 05:01 WIB

Tabungan Umrah, Bisnis Baru Bagi Perbankan Syariah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Julkifli Marbun
Perbankan Syariah
Perbankan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bank Mandiri Syariah, Hana Wijaya, mengatakan tabungan umrah merupakan bisnis baru bagi perbankan tanpa bunga. Meski baru namun potensi tabungan umrah sangat luar biasa.

Hana menyampaikan saat ini jumlah total tabungan haji di BSM sebesar 180 ribu orang. Sementara untuk ONH Plus bisa mencapai 10 ribu orang.

Sehingga 10 ribu calon jamaah inilah yang akan memiliki tabungan umrah. Apalagi dengan tenggat waktu yang cukup panjang mereka bisa umrah terlebih dahulu.

Ia menjelaskan jika mereka terdaftar pada 2014 dengan memasukkan dana awal sebesar 8 ribu dolar AS, maka akan berangkat 2020.

Dengan asumsi bagi hasil satu persen, maka di 2020 totalnya mencapai 480 dolar.

Jika mereka ingin umrah, maka mereka bisa mengajukan di antara tahun 2017,2018 hingga 2019. Namun tetap dengan menambah dana umrah sesuai dengan biro haji dan travel yang telah terverifikasi Kementerian Agama.

Kelebihan utama perjalanan umrah ini, jamaah bisa melakukan manasik langsung di Baitullah. 

Sementara untuk tahun ini BSM menargetkan penambahan calon jamaah haji yang akan melakukan umrah sebanyak 80 ribu orang.

Sementara Direktur Bank Permata Syariah, Achmad K Permana menargetkan dapat menghimpun 8 persen dari total seluruh potensi yang ada saat ini.

Ia mengaku tak memiliki target besar karena baru tahun ini Bank Permata Syariah menjadi BPS BPIH.

Begitu juga dengan Panin Bank Syariah yang tak memiliki target besar. Akan tetapi, Direktur Bisnis Panin Bank Syariah, Hadi Purnomo mengatakan sejak awal 2014, perseroan menyiapkan infrastruktur IT dan perjanjian kerja sama dengan biro travel seperti Maktour.

Hal itu dilakukan untuk menyiapkan potensi tabungan umrah yang begitu besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement